kerkrhdskjhfdskjfhdhfd
Read More
Go Organic For "Apel Batu"
Sistem
pertanian organik memang sedang marak belakangan ini. Seiring dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang hidup sehat. Pertanian organik pun
memiliki tempat tersendiri di benak masyarakat dan menjadi referensi untuk
memulai hidup sehat. Produk-produk organik sangat digemari saat ini. Pertanian
organik tidak hanya menghasilkan produk pertanian yang sehat, tapi juga tidak
merusak lingkungan dan ekosistem. Dikutip dari http://agroteknologi.web.id, kelebihan
dari produk pertanian dari sistem pertanian organik adalah:
- Harga jual lebih tinggi
- Menghasilkan makanan sehat
- Biaya operasional rendah
- Lingkungan pertanian menjadi sehat
- Memperbaiki dan menjaga pH tanah
- Mengurangi limbah pertanian
- Menjaga kualitas air
- Meningkatkan mikroorganisme tanah
- Tanah selalu terlindungi dengan mulsa organik
- Meminimalkan gangguan aktivitas biota tanah karena pengelolaan tanah
Buah apel
merupakan buah yang ada sepanjang tahun yang sangat diminati oleh semua
kalangan mulai dari anak kecil sampai dewasa. Apel organik adalah buah apel
yang dibudidayakan secara organik tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida
kimiawi. Apel organik mengandung nutrisi yang lebih baik daripada apel biasa. Dilansir
dari www.merdeka.com, penelitian oleh
Newcastle University menemukan bahwa apel organik menghasilkan nutrisi 40
persen lebih banyak (termasuk vitamin C, seng, dan zat besi). Selain itu,
penelitian pada Journal Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa buah
yang ditumbuhkan secara organik memiliki 58 persen polyphenol (anti oksidan yang
mencegah penyakit jantung) lebih banyak, dan mengandung vitamin C 52 persen
lebih banyak.
Kota Batu
merupakan sentra produksi dari apel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Kota Batu, di Kota Batu dalam Angka 2017,
produksi apel di Kota Batu sangat melimpah yaitu sebesar 542.106 ton. Apel di
Kota Batu memiliki potensi untuk dibudidayakan secara organik. Berdasarkan
penelitian dari Susilowati dkk (2014), pengaruh agribisnis apel organik di Kota
Batu terhadap persaingan pasar sangat positif. Dengan 129 responden petani apel
didapatkan bahwa agribisnis apel organik memliki efek positif terhadap
persaingan pasar. respon petani apel terhadap sistem pertanian organik pun juga
bagus. Berdasarkan penelitian Hindarti dkk, keputusan petani apel Kota Batu
dalam menerapkan pertanian organik adalah pendapatan usahatani apel. Hal ini berbanding lurus dengan harga di
pasaran bahwa harga apel organik lebih mahal daripada apel non organik. Sehingga
harga inilah yang mendorong petani untuk menerapkan pertanian organik.
Kembali ke pertanian organik tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Untuk kembali ke pertanian organik membutuhkan kerja keras dari semua pihak. Tidak hanya dibutuhkan peran dari pemerintah melalui Dinas Pertanian dan penyuluh pertanian saja, namun juga kemauan petani sendiri untuk kembali ke pertanian organik. Petani harus sadar bahwa untuk kelestarian tanah dan air, perlu kembali ke pertanian organik.
Sumber tulisan:
JURNAL PENELITIAN:
Hindarti, S., Muhaimin, W., & Soemarno, M.
Analisis Respon Petani Apel terhadap Penerapan Sistem Pertanian Organik di
Bumiaji, Batu. Jurnal WACANA, 15(2), 1-11.
Susilowati,
D., Mustadjab, M. M., Setiawan, B., & Rahayu, M. (2014). The Agribusiness
of Batu Apples with Environment Concept. Academic Research International,
5(6), 144.
INTERNET:
http://bibitbunga.com/wp-content/uploads/2015/05/apel-manalagi.jpg
https://ondownloadfree.blogspot.co.id/2016/11/jenis-apel-yang-ada-di-indonesia.html
https://ondownloadfree.blogspot.co.id/2016/11/jenis-apel-yang-ada-di-indonesia.html